Rabu 29 Apr 2015 12:01 WIB

Tagar Boikot Indonesia Kembali Ramai

Rep: C93/ Red: Indira Rezkisari
Keluarga terpidana mati asal Australia Myuran Sukumaran, melakukan kunjungan terakhir sebelum pelaksanaan eksekusi mati di dermaga penyeberangan Wijaya Pura, Cilacap, Jateng, Selasa (28/4). (ANTARA/Idhad Zakaria)
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Keluarga terpidana mati asal Australia Myuran Sukumaran, melakukan kunjungan terakhir sebelum pelaksanaan eksekusi mati di dermaga penyeberangan Wijaya Pura, Cilacap, Jateng, Selasa (28/4). (ANTARA/Idhad Zakaria)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY – Publik Australia digetarkan dengan berita eksekusi mati dua warganya di Indonesia, Rabu (29/4). Kedua warga tersebut adalah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

 

Dua warga yang masuk dalam kelompok Bali Nine itu dieksekusi bersama delapan warga asing lainnya oleh regu tembak di Pulau Nusakambangan, Cilacap. Kesedihan tersebut berubah menjadi kemarahan ribuan wisatawan Australia.

 

Dikutip dari laman News.com.au, Rabu (29/4), mereka menyerukan untuk memboikot tujuan wisata populer di Indonesia. Seruan tersebut mereka kicaukan di jejaring sosial dengan menggunakan tagar #BoycottIndonesia dan #BoycottBali.

 

Salah satu kicauan datang dari pemilik akun @fleeatweet yang mengatakan, “Bali hanya akan membunuh saya dan ribuan orang lainnya. Tweet berikutnya datang dari pemilik akun @KirraBeckley yang mengatakan Anda (Indonesia) merehabilitasi mereka (Terpidana) selama 10 tahun untuk kemudian dihukum mati. Saya yakin akan ada satu tempat yang tak pernah dikunjungi untuk menghormati mereka.

 

Akun @rugbynerd yang mengungkapkan tidak akan mengunjungi Indonesia. Juga pemilik akun @williamchambers yang menyarankan orang memilih liburan ke Thailand atau Vietnam untuk menghabiskan dolar di sana saja, ketimbang di Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement