Jumat 01 May 2015 20:45 WIB

Kampus di Australia Maknai Eksekusi Mati dengan Bagikan Beasiswa

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Indira Rezkisari
Hukuman Mati..(ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Hukuman Mati..(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia Catholic University (ACU) memberi beasiswa terbuka bagi dua mahasiswa internasional dari Indonesia. Beasiswa diberikan dalam rangka bergabungnya ACU dengan ribuan warga Australia dalam kampanye belas kasih dua  terpidana mati Bali Nine.

Beasiswa adalah untuk meraih gelar sarjana di salah satu kampus ACU. Nilainya setara dengan biaya kuliah penuh hingga empat tahun masa kuliah.

Wakil Rektor ACU, Profesor Greg Craven mengatakan, beasiswa ini diberikan karena ACU berkomitmen untuk martabat pribadi manusia, dan berlaku sama untuk semua manusia. "Sebagai Universitas Katolik berkomitmen untuk mempromosikan budaya hidup, kita berdiri menentang hukuman mati," ujar dia dari laman resmi kampus, dikutip Jumat (1/5).

Tentunya, beasiswa tersebut diberikan bagi pelamar yang memnuhi kualifikasi akademis pada pengajuan esai dengan tema 'Kesucian Hidup Manusia'.Dengan penulisan tema tersebut oleh mahasiswa Indonesia, Craven yakin akan menjadi kontribusi berkelanjutan akan penghapusan hukuman mati di Indonesia.

Menurutnya, beasiswa ini akan menjadi penghormatan yang pas bagi keberanian dan martabat duo Bali Nine. ACU juga akan menggelar upacara peringatan untuk mengenang tidak hanya Chan dan Sukumaran, tetapi semua mereka yang terkena hukuman mati, korban, pelaku dan orang yang mereka cintai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement