REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Angkatan Laut Italia bersama tim Coast Guard dan kapal komersial lainnya menyelamatkan 16 kapal migran di lepas Pantai Libya.
Mereka juga menemukan ratusan migran dan 10 mayat yang diduga penyelundup yang mengambil hasil laut untuk dikirim ke wilayah Mediterania.
Seperti dikutip dari ABC News, Senin (4/5) Coast Guard Italia yang bertanggung jawab dalam tugas di laut mengatakan mayat tersebut ditemukan di tiga tempat terpisah. Dalam satu kapal kargo yang diselamatkan terdapat tiga migran tewas dengan 105 korban dalam perahu di perairan utara Tripoli, Libya.
Salah satu penyelamatan lain dari kapal nelayan yang menemukan sekitar 311 orang berhasil dievakuasi termasuk di antaranya 16 anak-anak. Ada pula kapal karet bermotor yang mengempis terlihat oleh helikopter Angkatan Laut Italia.
Kapal-kapal diduga mengalami kerusakan akibat cuaca yang tidak bersahabat. Bukan hanya cuaca, penyelundup sering menggunakan kapal-kapal tua yang kemungkinan mulai bocor tak lama setelah meninggalkan Libya. Perahu yang penuh dengan terlalu banyak orang juga menjadi penyebabnya.
Sehari sebelum penyelamatan ini, sebanyak 3960 migran juga diselamatkan di tengah laut. Mereka diduga penyelundup yang langsung dibawa ke pelabuhan selatan Italia. Jumlah migran ilegal semakin meningkat di Eropa Pemerintah juga mulai mengupayakan tindakan untuk menghentikan migran yang mencapai pantai Eropa.
Banjir migran terus meningkat di Italia tahun ini setelah 170 ribu diselamatkan di laut oleh Italia pada tahun 2014. Jumlah ini meningkat 277 persen sejak tahun 2013. Italia telah menekan Uni Eropa untuk berbuat lebih banyak untuk membantu menyelamatkan migran, terutama karena banyak mereka menggunakan upaya berbahaya untuk mencapai Eropa.
Diperkirakan 800 migran tenggelam bulan lalu ketika perahu mereka terbalik di Libya dengan ratusan dari mereka dikunci di dalamnya.
Setelah itu, para pejabat Uni Eropa pada pertemuan darurat setuju melakukan misi penyelamatan. Secara keseluruhan, dilaporkan lembaga perbatasan Eropa, sebanyak 280 ribu penyeberangan perbatasan ilegal terdeteksi di 28 negara Uni Eropa tahun lalu.