REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ING-Diba mengklaim bahwa 59 persen dari angkatan kerja Jerman akan digantikan oleh mesin dan perangkat lunak dalam beberapa dekade mendatang. Artinya, hampir dua pertiga dari jumlah pekerja akan menganggur.
"Perubahan ini akan memiliki pemenang, tetapi sayangnya juga ada pecundangnya," kata Kepala Ekonomi ING-Diba yang turut menulis laporan itu, Carsten Brzeski kepada Die Welt, seperti dikutip Germany's News (4/5).
Saat ini ada 30,9 juta pekerja di Jerman, baik pekerjaan paruh waktu atau penuh. Laporan itu mengklaim, 18 juta dari jumlah itu akan digantikan mesin atau robot. Adalah raksasa perusahaan dunia, seperti Volkswagen dan BMW yang akan segera memakai mesin canggih ini agar pekerjaan mereka lebih cepat dan efisien.
Ada beberapa bidang pekerjaan yang paling terancam diambil alih oleh robot. Pertma, pekerjaan bidang administrasi, seperti sekretaris bisa diambil alih oleh algoritma komputer. Penelitian menunjukan 86 persen pekerja sekretaris di Jerman akan kehilangan pekerjaan mereka.
Hal itu hampir sama buruknya bagi pekerja bidang mekanik, sopir, dan teknisi mekanik. Robot akan mengambil alih setidaknya 2/3 posisi dari tiga pekerjaan itu. Artinya, sekitar 60 persen pekerja kehilangan pekerjaannya.
Namun, robot tidak akan mudah menggantikan pekerjaan akademik dan spesialis. Pekerjaan sebagai dokter adalah yang paling aman karena tak tergantikan. Sementara, dalam bidang akademik saat ini Jerman memiliki 4 juta akademisi. Diyakini sekitar 500 ribu orang harus mulai khawatir digantikan oleh robot bersertifikat.
Sementara, bagi para pemimpin bisnis. Dari 1,4 juta orang yang menempati sektor elit ini, hanya sekitar 160 ribu orang yang akan terancam digantikan robot.
Laporan itu mengatakan, pengambil alihan akan terjadi perlahan. Alasannya, harga robot yang masih mahal akan dipertimbangkan oleh pemilik industri. Kemudian, akan ada resistensi sosial dimana publik akan melawan terhadap mekanisasi kehidupan manusia.
Namun, Brzeski yakin bahwa perubahan ke arah mekanisasi sedang berjalan. "Pengambil alihan sudah dimulai," kata Brzeski. "(bahkan) Sudah ada beberapa sektor industri yang telah diambil alih oleh robot."
Peneliti lain dalam perusahaan yang sama, Inga Burk mengatakan, meski tidak banyak, pengambilalihan mesin akan menciptakan lapangan kerja baru bagi manusi. Manusia akan dibutuhkan untuk menjaga robot itu, memastikan bahwa mereka bekerja di tempat yang tepat. "Perkembangan teknologi akan menciptakan ruang untuk pengembangan tugas dan aktivitas baru bagi manusia," katanya.
Namun Brzeski memperingatkan, orang-orang yang kehilangan pekerjaan mereka akan berjuang untuk menemukan pekerjaan baru. "Pengalaman kami dengan perkembangan teknologi yang telah terjadi menunjukkan bahwa tidak realistis pekerja yang telah digantikan oleh robot akan menemukan pekerjaan di sektor lain," kata ekonom.