REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Cina telah memperingatkan pesawat angkatan udara dan angkatan laut Filipina untuk meninggalkan daerah di sekitar wilayah sengketa Laut Cina Selatan. Peringatan tersebut setidaknya telah enam kali dilayangkan Cina.
Wakil Laksamana Alexander Lopez mengatakan, hal itu terjadi saat timnya melakukan patroli udara maritim rutin dan terbang di wilayah udara internasional. Namun pesawat angkatan udara Filipina ditentang melalui radio.
Namun, pesawat mengabaikan peringatan tersebut. "Cina mengatakan pesawat kami berada di daerah keamanan militer mereka," ungkapnya.
Cina menyebarkan penjaga pantai dan kapal angkatan laut di Pulau Spratly tapi jarang mengirimkan pesawat karena jarak pulau tersebut dekat dengan daratan Cina.
Bulan lalu, sebuah kapal perang Cina menentang pesawat patroli matritim Filipina dekat Subi Reef dengan meminta pesawat yang terbang rendah meninggalkan wilayah Cina.
Belum lama ini, Cina juga menuduh Filipina, Vietnam dan negara lainnya melaksankan pekerjaan bangunan ilegal di Laut Cina Selatan.
Negara-negra tersebut memang tengah panas akan isu Laut Cina Selatan. Cina mengklaim sebagian besar potensi di laut Cina Selatan yang tumpang tindih dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei.
Namun, citra satelit terbaru menunjukkan Cina telah membuat kemajuan pesat dalam mereklamasi lahan yang akan dibuat menjadi landasan terbang.