REPUBLIKA.CO.ID, VANCOUVER -- Restoran bernama DeaFined telah dibuka di pusat Kota Vancouver, Kanada. Restoran tersebut menjadi restoran pertama di kota itu dengan pegawai para tuna rungu.
Restoran dibuka pada Kamis (7/5) di sudut mewah Kota Vancouver. Hampir seluruh staf restoran Eastern Mediterranean itu adalah tuna rungu dan staf yang mengalami gangguan pendengaran sebagai penunggu pesanan.
DeaFined adalah satu dari dua restoran di Amerika Utara yang memusatkan diri mempekerjakan staf dengan gangguan pendengaran.
Moe Alameddine, pemilik restoran tersebut, mengatakan usahanya bukan hanya bertujuan menyediakan pekerjaan buat mereka yang menderita gangguan pendengaran, tapi juga menutup jurang pemisah antara mereka yang dapat mendengar dan orang yang tak bisa mendengar.
"Semua pelayan sesungguhnya bertindak seperti orang tuli dan nyaris tak bisa mendengar. Kami memiliki seorang penyelia lapangan yang menjadi penerjemah pada saat tamu berbicara, jadi mereka dapat menafsirkan komunikasi antara pembeli dan pelayan, seperti jembatan dengan staf lain juga," kata Alameddine.
Pembeli didorong agar berusaha memesan makanan dan minuman dengan menggunakan bahasa isyarat Amerika dengan bantuan catatan dan daftar menu.
Para tuna rungu di Provinsi British Columbia menghadapi angka pengangguran hampir 38 persen dibandingkan dengan rata-rata jumlah nasional sebesar tujuh persen. Alameddine berharap bisa menciptakan suasana unik dan nyaman untuk mempertemukan orang yang bisa mendengar dengan pegawai yang tak bisa mendengar.
Alameddine mengatakan sebagian besar orang tak pernah bekerja di restoran sebab itu adalah industri dimana orang tak menjumpai banyak orang tuli dan buta. Ia berharap usahanya akan membuka mata bagi pemilik lain tempat usaha semacam itu.
Restoran tersebut berhubungan dengan satu perguruan tinggi lokal, badan tenaga kerja dan penasehat lain untuk membantu perekrutan staf tuna rungu.