Jumat 15 May 2015 03:53 WIB

Pesan Ban Ki-moon di Hari Keluarga Internasional

Rep: C34/ Red: Julkifli Marbun
Sekjen PBB Ban Ki-moon
Foto: UN
Sekjen PBB Ban Ki-moon

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Setiap 15 Mei, dunia internasional memeringati hari keluarga internasional. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, memaknai hari ini sebagai pengingat akan pentingnya keluarga yang sehat dan seimbang.

Ban mengimbau agar masyarakat di seluruh dunia bersama-sama mewujudkan keluarga yang bahagia. Suasana keluarga yang harmonis akan membantu untuk menciptakan lingkungan kondusif bagi pertumbuhan anak sebagai generasi penerus.

“Namun, di banyak negara masih terjadi diskriminasi terhadap perempuan. Hak-hak anak juga diabaikan. banyak pembiaran dan pembenaran praktik diskriminatif,” paparnya, Kamis (14/5), dikutip dari kantor berita Uni Emirat Arab (WAM).

Padahal, lanjut Ban, kesenjangan itu akan menimbulkan biaya sosial dan ekonomi yang tinggi dan dirasakan oleh semua. Secara sosial, diskriminasi akan mengancam posisi perempuan dan kesehatan anak-anak. Bisa pula membatasi peluang mereka untuk menyelesaikan pendidikan dan mengasah potensi.

Secara ekonomi, ada biaya jangka panjang yang ditimbulkan. Pasalnya, diskriminasi dan pengabaian mengarah pada kekerasan, yang kerap tersiklus. Anak-anak yang mengalami kekerasan, Ban mencontohkan, cenderung menggunakan kekerasan dalam kehidupan dewasa mereka. Hal itu bisa meningkatkan angka kriminalitas.

Karenanya, pria asal Korea Selatan itu berharap, pemerintah di tiap negara juga mendukung dengan menerapkan kerangka hukum yang adil dan norma-norma sosial yang mendukung hak perempuan dan anak. Terlebih, tema hari keluarga internasional tahun ini adalah Men in Charge?. Konsep itu menolak posisi superior mutlak laki-laki atas perempuan, serta menyoroti pentingnya kesetaraan gender dan hak anak dalam keluarga kontemporer.

“Pada hari keluarga internasional ini, mari kita memutuskan untuk mengubah norma-norma hukum dan sosial yang mendukung kontrol laki-laki atas perempuan. Mari hilangkan diskriminasi dan cegah kekerasan terhadap anggota keluarga yang rentan,” seru Sekjen PBB kedelapan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement