REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKU -- Militer kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Sabtu (16/5) merebut beberapa permukiman di bagian utara Kota Kuno Palmyra di Suriah Tengah, setelah terbunuh dan cederanya lebih 47 prajurit pemerintah.
"Perebutan tersebut terjadi setelah banyak petempur ISISI melancarkan serangan terhadap permukiman di bagian utara Palmyra di pinggiran timur Provinsi Homs Tengah," kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia seperti dilansir Xinhua, Ahad (17/5).
Kelompok pengawas yang berpusat di Inggris itu menyatakan 29 petempur IS tewas selama serangan sementara 47 prajurit pemerintah juga tewas dan cedera. Perebutan ladang gas penting itu, katanya, terjadi setelah pertempuran sengit dengan pasukan Pemerintah Suriah, demikian laporan Xinhua.
Ia menambahkan bentrokan di sana masih berlanjut di tengah serangan udara Suriah terhadap posisi IS di dekat Palmyra. Ladang minyak tersebut penting sebab ladang itu memasok banyak stasiun pembangkit listrik di Homs, pinggiran Homs dan Kota Aleppo di bagian utara Suriah.
Beberapa kelompok oposisi lain mengatakan puluhan prajurit Suriah, serta tank dan kendaraan lapis baja mengambil posisi di daerah itu, sehingga menjadikannya jalur pertahanan pertama buat Palmyra.
Ia menekankan bagian kuno kota tersebut masih aman dan berada di bawah kendali pemerintah. Ditambahkannya, bentrokan sengit masih berkecamuk di pinggiran kota itu.