Senin 18 May 2015 09:40 WIB

Siswi di India Dilarang ke Sekolah Mengenakan Jilbab

Rep: C08/ Red: Angga Indrawan
Islamofobia.
Foto: Unrforliberty.com
Islamofobia.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sebuah sekolah swasta di Uttar Pradesh, bagian utara India melarang siswi muslimah untuk datang ke sekolah dengan mengenakan jilbab. Kejadian terbaru dikeluhkan oleh seorang siswi Muslimah bernama Farheen Fatima (9 tahun) di Sekolah St Joseph, di Kota Lucknow, Uttar Pradesh baru-baru ini.

Farheen merasa dirinya didiskriminasi bersama pelajar muslimah lainnya karena tidak berpakaian layaknya siswi lainnya. Sebab, untuk pihak sekolah juga meminta mereka untuk mematuhi aturan sekolah yang tidak memperbolehkan mengenakan pakaian yang menggambarkan ciri khas agama yang dianut.

Waqar Fatimah, ibu Farheen mengatakan saat penerimaan siswa, dirinya memang diberitahu tentang paraturan berpakaian bagi siswa-siswi di sekolah. Akan tetapi ia mengakui tidak mengetahui bahwa dalam aturan tersebut melarang bagi siswi muslimah mengenakan jilbab. Sebab, sat penyerahan berkas foto ke pihak sekolah, kata Waqar, ia menyerahkan foto Farheen yang juga mengenakan jilbab.

"Dia mengenakan jilbab pada saat proses penerimaan. Fotonya dengan jilbab itu ditempelkan bahkan pada formulir pendaftaran," kata Waqar dikutip dari Onislam, Senin (18/5)

Seharusnya, menurut Waqar, pihak sekolah memperjelas hal ini sejak awal bawha tidak diizinkan mengenakan pakaian muslimah. Sebab dirinya bersama orang tua siswi muslimah lainnya merasa dirugikan lantaran anak-anak mereka tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar, dan terancam ketinggalan oleh siswa-siswi lainnnya.

Sebab hingga saat ini, kata Waqar, anaknya hanya datang ke sekolah untuk duduk di perpustakaan karena tidak diperkenankan masuk kelas sebelum pakainnya diganti dengan pakaian umum seperti pelajar lainnya yang tidak mengenakan jilbab.

Kepala Sekolah St Joseph N Emanuel mengatakan pihak sekolah memang memiliki aturan berpakaian sendiri. Sebab pihaknya mencoba untuk tidak membeda-bedakan siswa-siswi mereka berdasarkan agama dengan corak berpakaian yang beragam di sekolah.

"Kami tidak peduli tentang agama siswa kami," ucap Emenuel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement