REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Armanatha Nasir mengatakan Indonesia akan terus mendesak negara asal imigran Rohingya terlibat dalam penyelesaian konflik perdagangan manusia di kawasan ASEAN.
"Kami harapkan keterlibatan negara-negara yang merupakan asal mereka seperti Myanmar, Bangladesh dan lainnya di kawasan," kata Tata di Jalan Taman Pejambon, Nomor. 6, Jakarta Pusat, Selasa (19/5).
Menurut Tata, isu konflik Rohingya tidak bisa ditangani sendiri oleh negara penerima, transit ataupun negara asal para migran. Isu tersebut sudah lama dihadapi negara di kawasan ASEAN.
Sebelumnya, Indonesia menerima 1.346 Muslim Rohingya di Aceh dan Sumatra Utara. Para imigran tersebut diberikan perlindungan dengan diberikan tempat perlindungan, pasokan sandang, pangan dan papan yang memadai. Diperkirakan 25 ribu Bangladesh dan Rohingya naik perahu penyelundup selama tiga bulan pada awal tahun ini.