REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Badan pengungsi PBB memperkirakan lebih dari 3.000 imigran Rohingya dan Bangladesh. Ribuan imigran tersebut masih berada di Laut Andaman.
Angka tersebut belum dapat diketahui pasti, namun Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan, triangulasi laporan di media dan sumber-sumber lain memperkirakan jumlah imigran saat ini bisa lebih dari 3.000 orang.
Mereka merupakan minoritas Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar dan imigran ekonomi Bangladesh. Ribuan imigran tersebut terombang-ambing di lautan dengan perahu dan sudah mendarat di Indonesia dan Malaysia. Lebih dari 100 migran berada di Thailand.
Kepala Angkatan Laut Malaysia, Abdul Aziz Jaafar mengatakan pihaknya sedang mencari kapal imigran lain yang masih berada di laut. Empat kapal dan tiga helikopter dikerahkan dalam pencarian, juga tiga kapal tempur yang siaga.