REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang akan berpartisipasi dalam latihan gabungan yang diselenggarakan Amerika Serikat dan Australia di Laut Cina Selatan. Latihan perang ini akan digelar Juli dan melibatkan ribuan pasukan dari dua negara.
Dikutip IBTimes, Senin (25/5), meski Jepang hanya akan mengirim sekitar 40 pasukan, pengamat menilai keikutsertaan ini tetap menjadi pesan atas hubungan yang kuat. Keputusan Jepang ikut serta dinilai terkait dengan ketegangan di wilayah tersebut.
Kepala program keamanan internasional di Lowy Institute, Euan Graham mengatakan ini adalah komitmen AS membantu sekutunya. ''Jepang merupakan jangkar sekutu di Pasifik dan Australia adalah jangkar di selatan,'' kata Graham di Sydney.
Sebelumnya, AS, Australia dan Jepang konsisten dalam masalah klaim agresif Cina di daerah sengketa. Meski demikian, Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani mengatakan semakin eratnya kerja sama mereka dengan sekutu tidak untuk ditunjukkan pada Cina.