REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Indonesia perlu belajar dari Madagaskar dalam upaya menarik wisatawan untuk berlibur ke Indonesia pada Pameran Pariwisata Internasional Madagaskar yang diadakan di Carlton Anosy, Madagaskar
Pameran pariwisata International Tourism Fair of Madagascar (ITM) sangat mempengaruhi peningkatan usaha pariwisata dan tujuan wisata ke Madagaskar, ujar Communication Officer KBRI Antanario, Iqbal Hidayat kepada Antara London, Jumat (29/5).
Konsep ITM dari tahun ke tahun hampir terwujud karena para mitra datang ke Madagaskar dan infrastruktur pariwisata bangsa Malagasy cukup baik untuk menerima dan bekerjasama dengan .
Ketua Koordinator Administrasi Office National de Tourisme de Madagascar (ONTM ) Kantor Nasional Pariwisata Madagaskar, Eric Koller menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan proyek pembangunan nasional dan regional yang terkait pariwisata di Madagaskar dan kawasan Ile Vanille (Kepulauan Vanila)
Madagaskar memiliki situs pariwisata yang cukup menarik bagi pengusaha pariwisata walaupun banyak yang belum dikelola. ONTM berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata, Transportasi dan Meteorologi serta mitranya memilih tema Pariwisata yang berkelanjutan untuk edisi ke-empat ini.
Eric Koller mengatakan penghargaan dan penjagaan warisan alam dan budaya Malagasy merupakan tanggung jawab bidang wisata dan para pelaku.
Keragaman asal usul penduduk Kepulauan Vanilla antara lain Afrika, India, Arab, Eropa, Kreol, Malagasy, China serta Indonesia, dan hal ini menjadikan salah satu ciri khas/daya tarik tersendiri Pariwisatanya.