Ahad 07 Jun 2015 14:42 WIB
Wabah MERS

Wabah MERS tak Terlalu Pengaruhi Perekonomian Korsel

Rep: C91/ Red: Angga Indrawan
Turis Cina mengenakan masker agar terhindar dari penyakit MERS di Istana Gyeongbok di Seoul, Korea.
Foto: Reuters
Turis Cina mengenakan masker agar terhindar dari penyakit MERS di Istana Gyeongbok di Seoul, Korea.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) masih mewabah di Korea Selatan. Meski begitu, Pemerintah Korsel menyatakan belum memiliki rencana menyusun anggaran tambahan untuk membantu menghentikan penyakit ini.

Wakil Perdana Menteri Korsel sekaligus Menteri Keuangan Korsel, Choi Kyung Hwan mengatakan, dampak virus MERS pada perekonomian negara dinilai tidak cukup serius.

"Sehingga belum waktunya membahas anggaran tambahan," demikian dilansir Reuters, Ahad, (7/6).

Ia menambahkan, saat ini pemerintah bersama petugas medis tengah berjuang menyembuhkan para pasien terinfeksi. Kini warga Korsel yang terkena MERS bertambah 14 orang menjadi 64.

Sebelumnya diberitakan, virus itu dibawa masuk ke Negeri Ginseng oleh pria 68 tahun yang mempunyai perusahaan peralatan pertanian di Bahrain. Ia baru saja berkunjung ke sana, lalu kembali ke Seoul pada 4 Mei 2015.

Delapan hari setelah berkunjung dari Bahrain, ia mengalami demam dan batuk. Kemudian dirinya dirawat di Rumah Sakit di Kota Pyeongtaek. Tak menyadari virus MERS yang dibawa, pria tersebut malah dijadikan satu dengan pasien lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement