Sabtu 20 Jun 2015 16:00 WIB

Tanzania Sadarkan Warga Lindungi Gajah dari Perburuan Gelap

Gajah Afrika Selatan (ilustrasi)
Foto: AP Photo
Gajah Afrika Selatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DAR ES SALAAM -- Pemerintah Tanzania meluncurkan kegiatan baru peningkatan kesadaran masyarakat untuk memberitahu warga mengenai krisis parah perburuan gelap yang saat ini merongrong negara Afrika Timur tersebut.

Kegiatan itu diluncurkan pada Kamis (18/6) oleh Kementerian Pariwisata dan Sumber Daya Alam, melalui kerja sama dengan organisasi internasional non-pemerintah WildAid, African Wildlife Foundation dan penyanyi peraih penghargaan Tanzania Alikiba.

Kegiatan tersebut juga bertujuan menggerakkan dukungan luas di kalangan masyarakat sipil bagi perlindungan gajah dan spesies marga satwa lain.

"Gajah menempati posisi teratas di 'daftar harapan' bagi banyak wisatawan yang datang ke negeri ini, dan pariwisata menggerakkan lebih dari 17 persen produk domestik kotor kita," kata Menteri Urusan Pariwisata dan Sumber Daya Alam Lazaro Nyalandu.

Kegiatan itu akan menggunakan televisi, radio, media sosial, surat kabar dan majalah, baliho dan video di tempat umum untuk menjangkau sebanyak mungkin anggota masyarakat, termasuk warga di desa di wilayah terpencil.

"Saya merasa terhormat untuk memberi dukungan yang bisa saya berikan bagi upaya ini untuk melindungi marga satwa kita. Gajah cantik kita harus dibiarkan hidup bebas dan liar bukannya berakhir di meja kopi seseorang," kata Alikiba, yang menjadi duta besar bagi kegiatan itu.

Tanzania sejak dulu telah dikenal karena satwa gajah besarnya. Bersama dengan Botswana dan Zimbabwe, adalah habitat bagi separuh dari seluruh gajah Afrika. Tanzania telah kehilangan 60 persen gajahnya dalam enam tahun belakangan, terutama akibat perburuan gelap untuk mengambil gadingnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement