Senin 22 Jun 2015 11:33 WIB

Buka Sambungan Telepon 24 Jam, Terobosan Taliban Imbangi ISIS

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Erik Purnama Putra
Militan Taliban bergerak di Afganistan.
Foto: Mirror
Militan Taliban bergerak di Afganistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Merasa kekuatannya, khususnya dari segi jumlah anggota, semakin tersaingi oleh ISIS, kelompok bersenjata asal Afganistan, Taliban melakukan terobosan. Taliban yang selama ini dikenal antiterhadap penggunaan teknologi komunikasi mulai mendobrak tradisi tersebut.

Diberitakan the Telegraph, Senin (22/6), kelompok Taliban di Afghanistan membuka jalur telepon hotline 24 jam setiap harinya untuk perekrutan anggota. Terobosan tersebut menyasar para pegawai negeri sipil (PNS) Afghanistan yang ingin membelot dari pemerintah untuk bergabung dengan Taliban.

Golongan PNS yang menjadi target perekrutan tersebut adalah semua pegawai pemerintahan, baik polisi, militer, ataupun sipil birokrat. “Tidak hanya sambungan telepon, keemiran Islam juga menyertakan surat elektronik dan frekuensi radio yang bisa diakses bagi PNS Afghanistan yang ingin bergabung,” ujar pernyataan Taliban.

Dalam pernyataan resminya, Taliban juga mengimingi mereka yang tertarik bergabung dengan jaminan keamanan. Jaminan tersebut diklalim dapat melindungi mereka yang bergabung dari rezim pemerintahan Afghanistan.

“Layanan telepon ini buka 24 jam, dan semua yang menerima labaik (panggilan) ini bila bergabung akan kami lindungi dari rezim pemerintah boneka dan para penjajah,” cetus organisasi radikal tersebut.

Taliban sebenarnya adalah kelompok yang sangat anti pada penggunana teknologi buatan Barat. Itu dibuktikan mereka saat masih memerintah negara tersebut pada tahun 1996 sampai 2001. Saat itu, semua alat komunikasi elektronik dilarang.

Namun, diduga kekuatan mereka mulai diimbangi oleh ISIS karena faktor elektronik ini. Melihat ‘kesuksesan’ ISIS yang lihai mengendalikan komunkasi elektronik, Taliban pun mulai melakukan hal serupa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement