REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perdebatan isu keamanan siber dan maritim menjadi kerikil paling tajam dalam hubungan Amerika Serikat dan Cina. Pembicaraan pada Rabu (24/6) gagal mempersempit perbedaan pendapat pada isu-isu tersebut.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan AS tetap merasa sangat prihatin akan serangan siber yang terjadi pada AS baru-baru ini. Diplomat tinggi Cina, Penasehat Negara Yang Jiechi menyiratkan Cina tidak ada hubungannya dengan serangan retasan tersebut seperti yang dituduhkan AS.
Yang mengatakan kedua negara harus bekerja sama dalam bidang tersebut sehingga tidak ada lagi tindakan saling tuduh.
Pemerintah Amerika Serikat mengakui peretas mengakses data pribadi setidak-tidaknya empat juta pegawai pemerintah federal, Kamis (4/6). Data yang diretas milik staf yang masih aktif dan mantan staf. Menurut AS, serangan luas di dunia maya ini diduga berasal dari Cina. Kejadian ini terungkap pada April.