REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menelepon Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah dan Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi. Ban mengungkapkan simpatinya yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat kedua negara menyusul serangan teroris mematikan pada Jumat (26/6).
"Sekretaris Jenderal menyampaikan ke Emir amarah terdalam nya akibat serangan teroris Jumat di Masjid Iman Sadiq di Kuwait City," kata pernyataan yang dikeluarkan dari San Francisco, di mana Ban menghadiri rangkaian acara memperingati ulang tahun ke-70 dari adopsi Piagam PBB.
Dilansir Emirates News Agency Ahad (28/6), menurut pernyataan itu, Ban mengatakan kepada Emir bahwa ia terkejut bahwa orang yang tidak bersalah ditargetkan di tempat ibadah mereka, terutama selama bulan suci Ramadhan. Ban mengatakan tak ada pembenaran untuk tindakan seperti itu.
"Dia meminta Emir untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berdoa agar korban terluka cepat sembuh," kata pernyataan itu.
Dalam panggilan terpisah dengan Presiden Tunisia, pernyataan melanjutkan, Sekretaris Jenderal menyatakan solidaritas dengan rakyat dan pemerintah Tunisia. Ini diungkapkan menyusul serangan teroris di sebuah hotel di Sousse, yang juga terjadi pada Jumat. Pernyataan itu segera diikuti oleh kecaman keras dari Dewan Keamanan PBB dan sejumlah pejabat senior PBB.