REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Para pemimpin Sudan Selatan yang bertikai melakukan pertemuan tatap muka di Kenya, Senin (29/6). Namun, gagal membuat kemajuan karena pertempuran terus berlangsung di lapangan akhir pekan ini.
Presiden Salva Kiir dan wakilnya yang dipecat Riek Machar bertemu di Nairobi sebagai bagian dari upaya perdamaian terbaru yang dipimpin oleh Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, setelah upaya sebelumnya di Addis Ababa, Ethiopia, dan Arusha, Tanzania, gagal.
"Dua saudara saya melakukan lima jam pertemuan tatap muka," kata Kenyatta dalam sebuah pernyataan.
Kenyatta berusaha memberikan dorongan positif pada pertemuan langsung, yang pertama dalam lebih dari empat bulan. Dia mengatakan masalah penting telah diidentifikasi dan diisolasi.
Kiir dan Machar menegaskan kembali komitmen mereka untuk perdamaian dan keamanan bagi rakyatnya. Sedikitnya tujuh gencatan senjata telah ditandatangani dan digagalkan selama putaran beruntun pembicaraan yang dimulai Desember 2013.
Tidak ada hasil konkret atau komitmen dari pembicaraan pada akhir pekan, dan juru bicara pemberontak Mabior Garang mengatakan pembicaraan gagal memberikan hasil yang nyata.