Rabu 01 Jul 2015 20:57 WIB

Yunani Gelar Referendum

Rep: Gita Amanda/ Red: Karta Raharja Ucu
Demonstran di London, Inggris, memegang bendera Yunani sebagai bentuk protes terhadap cara Bank Sentral Eropa memperlakukan penyelesaian utang Yunani.
Foto: Reuters
Demonstran di London, Inggris, memegang bendera Yunani sebagai bentuk protes terhadap cara Bank Sentral Eropa memperlakukan penyelesaian utang Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Nasib Yunani akan dikembalikan kepada rakyatnya. Pada 5 Juli mendatang, warga Yunani akan diminta memilih untuk referendum kesepakatan bailot atau dana talangan untuk negara tersebut.

Mereka akan dihadapkan pada pilihan 'Ya' atau 'Tidak', yang akan menentukan apakah negara tersebut bisa mendapatkan dana pinjaman asing. Sebuah jajak pendapat dilakukan pada 28-30 Juni, hasilnya diterbitkan di harian Efimerida ton Syntakton.

Dari jajak pendapat tersebut menunjukkan, 54 persen dari mereka yang disurvei menyatakan akan menghadiri pemilihan pada Ahad (5/7) mendatang memilih tidak. Sementara 33 persen lainnya mendukung bailout.

Namun, hasil tersebut didapat sebelum keputusan pemerintah menutup bank-bank dan memberlakukan kontrol modal. Pascapenutupan bank hasil survei mengalami perubahan. Tinggal 46 persen warga yang memilih tidak untuk kesepakatan bailout. Sedangkan yang setuju dengan kesepakatan bailout meningkat hingga 37 persen.

Suara terkuat yang menyatakan dukungan 'tidak' pada kesepakatan bailout berasal dari beberapa partai seperti sayap kiri Syriza (77 persen), Golden Dawn (80 persen) dan KKE Komunis (57 persen). Sementara dukungan 'ya', umumnya berasal dari partai sayap kanan-tengah seperti Demokrasi Baru (65 persen), To Potami (68 persen) dan Pasok (65 persen).

sumber : Reuters/ AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement