Sabtu 04 Jul 2015 16:16 WIB

Jelang Referendum Warga Yunani Terbagi Dua Kubu

Rep: Git/ Red: Erik Purnama Putra
Yunani gelar referendum setelah gagar bayar utang ke IMF.
Foto: Currencies.co.uk
Yunani gelar referendum setelah gagar bayar utang ke IMF.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Berbagai kampanye di Yunani dihentikan pada Sabtu (4/7), menjelang referendum bailout yang diawasi ketat. Sebelumnya, warga Yunani terbagi dalam dua kubu kampanye yang mendukung dan menolak bailout.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras dalam kampanyenya di hadapan pendukungnya pada Jumat (3/7) berjanji untuk meringankan penghematan setalah enam tahun resesi melanda negara tersebut. Sementara setengah mil terpisah dari pusat Athena, unjuk rasa saingan digelar.

"Ini bukan protes. Ini perayaan untuk mengatasi rasa takut dan kampanye hitam," kata Tsipras di hadapan 30 ribu pendukung yang terus meneriakan kata "Tidak".

Tsipras bersikeras menyatakan tidak pada bailout ketiga. Jika kalah, Tsipras telah mengindikasikan akan mengundurkan diri.

Menjelang referendum pada Ahad (5/7), berbagai jenis kampanye dan publikasi jajak pendapat dilarang dilakukan dalam 24 jam. Athena berisiko tinggi menghadapi kebuntuan terkait pemberian pinjaman tersebut.

Salah seorang pendukung Tsipras, Maria Antoniou mengatakan rakyat harus mendukung Tsipras. Menurutnya bukan salah Tsipras jika negara sampai bangkrut.

"Dia tak memiliki mandat untuk mengambil tindakan lebih keras dan sekarang kami memberikan itu pdaanya. Tak benar jika ini merupakan pemungutan untu euro. Pemungutan dilakukan untuk mengubah arah dan tetap pada euro. Tsipras harapan terbaik kami," katanya, dilansir Reuters.

Sementara itu, juga pada Jumat, polisi mengatakan sekitar 22 ribu orang berkumpul diluar stadion Panathenian. Mereka melambaikan bendera Yunani dan Uni Eropa, serta meneriakkan kata " Yunani, Eropa, Demokrasi". Mereka merupakan pendukung bailout.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement