Selasa 07 Jul 2015 09:00 WIB

Bank-Bank di Yunani Tetap Ditutup pada Selasa dan Rabu

Demonstran di London, Inggris, memegang bendera Yunani sebagai bentuk protes terhadap cara Bank Sentral Eropa memperlakukan penyelesaian utang Yunani.
Foto: Reuters
Demonstran di London, Inggris, memegang bendera Yunani sebagai bentuk protes terhadap cara Bank Sentral Eropa memperlakukan penyelesaian utang Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Bank-bank Yunani akan tetap ditutup pada Selasa dan Rabu dengan batas penarikan harian tidak berubah, kata para pejabat Senin, ketika Bank Sentral Eropa mempertahankan bantuan likuiditasnya kepada pemberi pinjaman nasional yang kesulitan.

"Sampai Rabu malam kami melanjutkan berbagai hal bertahan sampai hari ini," kata Louka Katseli, kepala National Bank of Greece.

"Jika ada keputusan oleh Bank Sentral Eropa sementara itu memungkinkan kami untuk memodifikasi keputusan ini, akan ada keputusan baru," tambahnya, berbicara atas nama asosiasi bank-bank Yunani.

Dewan gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk mempertahankan bantuan likuiditas darurat, menjaga bank-bank Yunani bertahan di tingkat yang ditetapkan pada 26 Juni, bank yang berbasis di Frankfurt mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Tetapi ECB mengatakan pihaknya juga telah "menyesuaikan" jaminan yang diminta dari bank-bank Yunani dengan imbalan bantuan. "Situasi keuangan di Republik Hellenic (Yunani) memiliki dampak pada bank-bank Yunani sejak agunan mereka digunakan dalam ELA bergantung pada tingkat signifikan aset-aset yang terkait pemerintah," katanya.

"Dalam konteks ini, dewan gubernur memutuskan hari ini untuk menyesuaikan penguragan nilai agunan yang diterima oleh bank sentral Yunani untuk ELA," ECB menambahkan, tanpa menyebutkan tingkatnya secara khusus.

Kontrol modal yang berlaku pada 28 Juni, membatasi penarikan ATM oleh warga Yunani 60 euro (67 dolar AS) per rekening per hari setelah referendum tentang persyaratan dana talangan memicu pelarian pada deposito.

Bank sentral Yunani telah meminta peningkatan bantuan likuiditas darurat (ELA) dan permintaan itu menjadi subyek dari pertemuan ECB, yang digelar sehari setelah 61 persen warga Yunani menentang langkah-langkah penghematan lebih lanjut dalam referendum, Ahad.

ELA saat ini satu-satunya sumber pembiayaan bagi bank Yunani. Tetapi dengan program dana talangan Yunani sekarang resmi berakhir dan tidak adanya program baru, kondisi untuk kelanjutannya tidak lagi terpenuhi.

Tetapi para analis percaya ECB tidak akan ingin menjadi salah satu yang menarik "steker" di Yunani dan memaksa negara itu keluar dari mata uang tunggal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement