REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Cadangan devisa Mesir dilaporkan naik menjadi 20,080 miliar dolar AS atau sekitar Rp 268,17 triliun pada akhir Juni. Angka itu meningkat dibandingkan 19,560 miliar dolar AS pada akhir Mei. Angka cadangan devisa tersebut dirilis Bank Sentral Mesir, seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (7/7).
Sebelumnya, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait telah memberikan suntikan dana miliaran dolar AS sejak tentara Mesir menggulingkan presiden terpilih Mohamed Mursi pada pertengahan 2013 lalu, menyusul protes massa terhadap pemerintahannya.
Cadangan devisa Mesir sempat menyentuh 36 miliar dolar AS pada 2011 sebelum pemberontakan yang menggulingkan Husni Mubarok, dan berujung pada pemilu yang mengantar Mursi ke pucuk kepemimpinan Mesir.