Jumat 10 Jul 2015 19:59 WIB

PM India Setuju Kunjungi Pakistan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Perdana Menteri India Narendra Modi.
Foto: Reuters
Perdana Menteri India Narendra Modi.

REPUBLIKA.CO.ID, UFA -- Perdana Menteri India Narendra Modi menerima undangan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi wilayah di Islamabad, Pakistan tahun depan. Ini akan menjadi kunjungan pertama Modi ke Pakistan pascamenjabat.

Modi dan Sharif bertemu pada Jumat (10/7) di Ufa, Rusia setelah ketegangan di perbatasan kedua negara meningkat. Ini adalah pertemuan personal pertama mereka sejak Sharif menghadiri pelantikan Modi Mei 2014 lalu.

"Perdana Menteri Nawaz Sharif menawarkan kembali undangannya pada Perdana Menteri Modi untuk mengunjungi Pakistan dalam KTT SAARC (South Asian Association for Regional Cooperation) pada 2016, PM Modi menerimanya," kata pernyataan bersama dari dua pemerintahan.

Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar mengatakan bahwa dua pihak juga sepakat mengadakan pertemuan para penasihat keamanan nasional. Pertemuan untuk mendiskusikan terorisme.

Komandan militer Rangers dan Pasukan Keamanan Perbatasan India Pakistan akan bertemu langsung dalam upaya untuk mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan Jammu dan Kashmir.

Serangkaian rencana pertemuan tersebut menjadi jalan baru untuk menunjukan upaya memperbaiki hubungan. Sebelumnya pada Agustus pascapelantikan Modi, India membatalkan pembicaraan dengan Pakistan setelah menuding mereka menginterfensi masalah internal negara India.

India juga menuduh Pakistan menyerang dan menewaskan penjaga perbatasan dalam insiden penembakan. Insiden terjadi di perbatasan de facto yang membagi wilayah sengketa Kashmir.

Kashmir diklaim oleh kedua negara secara keseluruhan. Sengketa telah menimbulkan sedikitnya tiga kali perang dalam lebih dari 60 tahun.

Gencatan senjata disepakati pada 2003, namun kedua pihak selalu menyalahkan satu sama lain jika terjadi insiden. September lalu, Modi dalam pidatonya di PBB mengatakan menginginkan pembicaraan damai dengan Pakistan.

Pada pertemuan Jumat, kedua pemimpin ini juga menyepakati bantuan untuk memperlancar penyelidikan terkait serangan teror Mumbai pada 2008. Selama ini India menyalahkan militan dari Pakistan.

Terduga dalang serangan, Zakiur Rehman Lakhvi dibebaskan dari penjara Pakistan pada April. India menyebut hal itu sangat disayangkan dan mengecewakan. Lakhvi ditangkap bersama enam tersangka lainnya.

Dikutip NDTV, pengamat di Pakistan mengatakan perkembangan kali ini adalah gerakan berani dari kedua pihak. Meski demikian, oposisi menilai bahwa tindakan para PM itu tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali terorisme di Kashmir dihentikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement