REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementrian Luar Negeri Cina memprotes AS karea telah mengecam pihaknya setelah memaksa Thailand mendeportasi muslim Uighur pekan lalu, Ahad (12/7). Ribuan muslim Uighur telah melarikan diri dari kerusuhan di wilayah Xinjiang Barat.
Mereka melakukan perjalanan dengan sembunyi-sembunyi menuju Turki melalui Asia Tenggara. Deportasi 109 orang muslim Uighur dari Thailand awal pekan ini telah memicu kemarahan Turki. Deportasi ini juga telah memunculkan keprihatinan di antara kelompok-kelompok HAM dan AS.
Mereka khawatir akan perlakuan pemerintah Cina setelah muslim Uighur kembali. Kementerian Luar Negeri Cina berprasangka pernyataan AS hanya akan mendorong imigrasi ilegal. "Cina sangat tidak puas dan tegas menentang pernyataan serius AS," kata kementrian.