Senin 13 Jul 2015 19:19 WIB

Penampungan Penuh, Tunawisma di Tasmania Berebut Kantong Tidur

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Sejumlah lembaga sosial didesak untuk memberikan kantong tidur bagi sejumlah tunawisma di Tasmania. Hal ini terjadi ketika mereka tengah berjuang untuk melayani permintaan yang meningkat karena cuaca yang memburuk di musim dingin.

Lembaga tersebut mempertimbangkan untuk menawarkan kantong tidur sebagai pilihan terakhir bagi mereka yang tak bisa mengakses layanan tempat tinggal darurat. Namun kantong tidur portabel itu dinilai sebagai langkah utama untuk menyelamatkan para tunawisma di Tasmania dari malam musim dingin yang beku.

Seorang tunawisma bernama Darren Guest mengatakan, ia tidur di luar hampir setiap malam, tapi kadang-kadang ia mendapat tempat tidur di Bethlehem House, tempat penampungan tunawisma di Hobart.

Pada musim dingin kali ini, tempat penampungan itu biasanya memiliki 10 orang dalam daftar tunggu mereka setiap malamnya. Seorang ketua lembaga sosial, Patrick Carlisle, mengatakan, permintaan akan tempat tidur luar biasa tinggi. "Kondisinya tak normal dalam empat setengah tahun terakhir ini, memiliki daftar tunggu sebanyak itu," ujarnya baru-baru ini.

Ia mengatakan, organisasinya telah membagikan sekitar 40 kantong tidur dalam enam bulan terakhir. "Saya merasa senang bahwa kami mampu memberi mereka tempat berlindung. Tapi saya juga merasa sedih melihat kenyataan bahwa kami tak bisa memberi mereka atap untuk berlindung,"  ujarnya.

Akhirnya, lembaga amal itu beralih ke kantong tidur sederhana dalam upaya untuk memberi kehangatan dan perlindungan hujan ketika suhu mendekati, dan bahkan di bawah nol.

Mayor Ritchie Watson dari organisasi ‘Salvation Army’ mengatakan, pihaknya membagi-bagikan kantong tidur setiap hari.

"Selama musim dingin, ketika mereka harus tetap kering dan hangat, kantong tidur akan digunakan terus-menerus," ujarnya.

Tidur di luar ruangan pada musim dingin merupakan penyumbang utama kematian tunawisma.

Mayor Ritchie mengatakan, kantong tidur adalah penyelamat hidup.

"Salah satu hal yang paling penting adalah untuk menjaga mereka [tunawisma] tetap kering sehingga mereka tak berpotensi terkena pilek atau flu, yang dapat dengan mudah berkembang menjadi pneumonia dan sebagainya," jelasnya.

Sementara Darren mengatakan, kantong tidur telah membuat perbedaan besar ketika ia harus tidur di luar.

"Oh, itu 100% lebih baik. Anda punya lebih banyak energi di pagi hari, Anda tak lemah dan Anda lebih kering," ungkapnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement