REPUBLIKA.CO.ID, KANO -- Setidaknya 30 orang tewas dalam tiga serangan oleh kelompok Islam di timurlaut Nigeria, pejabat lokal dan penduduk setempat mengatakan pada Rabu (15/7).
Ketiga serangan itu dilakukan secara bersamaan pada Selasa (14/7). Dalam serangan mematikan itu, lebih dari 20 orang tewas di luar kota Ngamdu, seorang legislator lokal bernama Mohammed Sando mengatakan kepada AFP.
"Anggota-anggota kelompok Boko Haram yang bersenjata kemarin mendirikan barikade di jalan raya Damaturu-Maidiguri di luar kota Ngamdu dan menyerang para pengendara. Mereka membunuh lebih dari 20 orang," kata Sando.
Ia menambahkan para pemberontak itu kemudian bergerak ke Ngamdu dan mulai membakar rumah-rumah warga dan pada minggu lalu mereka juga membakar hampir setengah desa dalam serangan yang serupa.
Seorang sopir bus, Haruna Kabil, mengatakan sejumlah besar orang-orang dari Ngamdu meninggalkan rumah mereka setelah serangan tersebut. "Beberapa rumah di Ngamdu sedang membara ketika saya melewati pagi ini. Saya mendengar dari beberapa penumpang yang saya ambil dari Ngamdu bahwa Boko Haram menyerbu desa di malam hari dan mulai membakar rumah-rumah setelah menyerang pengendara di jalan raya. Mereka mengatakan bahwa banyak orang tewas di jalan raya oleh penyerang itu, "kata Kabil kepada AFP.
Di dekat kota Baga, yang terletak di sebelah timurlaut dari Ngamdu, Boko Haram menyerang warga yang telah memutuskan untuk kembali ke rumah mereka dari Maiduguri, tempat mereka tinggal di pengungsian sejak Januari lalu.
"Kemarin, mereka (para pengungsi) itu menyewa sebuah truk untuk membawa mereka kembali ke Baga. Saat mencapai Garin-Giwa yang hanya empat kilometer (2,5 mil) dari Baga, mereka disergap oleh kelompok bersenjata Boko Haram yang menembaki kendaraan, memaksa puluhan orang dalam truk itu melarikan diri ke semak-semak," kata Kepala Serikat Nelayan di negara bagian Borno, Abubakar Gamandi.
Ia menambahkan, orang-orang bersenjata itu menangkap delapan orang dari truk tersebut dan menembak mereka di bagian kepala.
Di Damasak, Boko Haram menyerang, membakar kota, dan menembaki semua orang yang mereka lihat, kata warga setempat, Buba Ari. "Kami sekarang berusaha untuk mencari jenazah di daerah yang terbakar. Sejauh ini kita telah menemukan lima jenazah," katanya.
Serangan tersebut menggarisbawahi bahwa ancaman masih ditimbulkan oleh kelompok militan Islam, meskipun janji pemerintah untuk menghancurkan pemberontakan Boko Haram dengan menyebarkan kekuatan regional baru telah ditetapkan pada akhir bulan lalu.