REPUBLIKA.CO.ID, GRABOVE -- Sekitar 200 warga Ukraina berkumpul di lapangan yang telah dibersihkan dari puing-puing pesawat MH17 yang jatuh satu tahun yang lalu, Jumat (17/7).
Penduduk setempat melambaikan bendera Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri sendiri dan membawa spanduk menuduh Ukraina membunuh orang yang tidak bersalah dalam pertempuran yang sedang berlangsung dengan pasukan oposisi.
"Anda tewas. Tapi kami masih dibunuh," tulis sebuah spanduk.
Perwakilan setempat mengatakan keluarga korban kecelakaan Malaysia Airlines yang sebagian besar warga Belanda telah melakukan kunjungan pribadi ke lokasi kecelakaan yang dikuasai gerilyawan dalam beberapa pekan terakhir.
Tidak ada acara formal yang diselenggarakan oleh pemerintah asing di kawasan industri yang menjadi zona perang itu.
Kedutaan besar negara-negara yang terkena dampak kecelakaan itu merencanakan upacara kecil di Kiev sementara Presiden Ukraina Petro Poroshenko akan menghadiri konser yang diselenggarakan bersama antara pemerintah Belanda dan Australia.
Mereka mengheningkan cipta untuk kenangan mereka yang meninggal dengan melepaskan balon putih yang diserahkan kepada mereka oleh pemimpin emberontak dan melambaikan bendera oranye dan hitam dari kepemimpinan milisi.
"Kami siap memberikan semua bantuan yang diperlukan untuk mereka yang akhirnya dapat membuktikan tanggung jawab rezim kriminal Ukraina dalam tragedi ini," kata pemimpin separatis Donetsk Alexander Zakharchenko kepada kerumunan.