REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) dan Kuba secara resmi sudah mengembalikan hubungan diplomatiknya kembali. Kini bendera Kuba terlihat berkibar sejak Senin (20/7) di kedutaan baru yang dibuka di Washington.
"Tidak ada yang lebih sia-sia dari pada mencoba untuk hidup di masa lalu. Kami mengambil langkah bersejarah dan lama tertunda untuk kembali ke arah yang benar," kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry, seperti yang dikutip BBC, Selasa (21/7).
Ia menambahkan, meskipun kini sudah ada perubahan sejarah namun kedua belah pihak juga mengakui bahwa selama ini telah mengalami kesulitan. Menururt Kerry, masih ada masalah yang tidak terlihat di depan mata saat ini.
Sementara itu, bendera AS tidak akan dikibarkan di Kedutaan AS yang ada di Havana. Pihak Kuba mengaku akan menunggu sampai Kerry melakukan kunjungannya ke negara tersebut pad 14 Agustus 2015.
Terkait rujuknya kembali hubungan diplomatik kedua negara tersebut, Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez menyerukan tentang kesepakatan embargo. Pihaknya meminta agar adanya penghapusan 53 tahun embargo perdagangan dan dikembalikannya Teluk Guantanamo Kuba.
"Saya akan menyambut Kerry dalam beberapa pekan dan melanjutkan pembicaraan (kesepakatan embargo)," kata Rodriguez.
Keadaan di luar Gedung Kedutaan Kuba di AS banyak dihadiri kerumunan orang. Mereka bersorak dan menyanyikan lagu kebangsaan Kuba, selain itu ada tiga tentara Kuba berdiri tegak saat bendera negara tersebut dinaikan.