Selasa 28 Jul 2015 01:15 WIB

Koalisi Arab Umumkan Lima Hari Gencatan Senjata di Yaman

Rep: C36/ Red: Indira Rezkisari
 Ledakan dahsyat terjadi di sebuah gudang persenjataan yang dilancarkan pasukan koalisi Arab Saudi di kota Sanaa, Senin (11/5) malam. (EPA/Yahya Arhab)
Ledakan dahsyat terjadi di sebuah gudang persenjataan yang dilancarkan pasukan koalisi Arab Saudi di kota Sanaa, Senin (11/5) malam. (EPA/Yahya Arhab)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Koalisi Arab Saudi mengumumkan pelaksanaan gencatan senjata selama lima hari di Yaman. Gencatan senjata diharapkan mampu memberi kesempatan untuk mengirimkan sejumlah bantuan ke wilayah-wilayah miskin di negara tersebut.

Dilansir dari Middle East Online, Senin (27/7), seorang saksi mengatakan bahwa Koalisi Arab memilih menangguhkan serangan udara. Gencatan senjata dimulai pada Ahad waktu setempat. Meski demikian,  aksi militer tetap terjadi di beberapa daerah lain.

Di lain pihak, milisi Houthi yang saat ini menguasai sejumlah daerah, termasuk ibu kota Sana’a, mengaku tidak terlibat dalam pembicaraan terkait gencatan senjata.  

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki- Moon, membuat permohonan agar semua pihak menyepakati dan mempertahankan jeda kemanusiaan demi semua warga di Yaman. Beberapa kapal telah berlabuh di Aden sejak Selasa (21/7) pekan lalu.  Kapal-kapal telah membawa ribuan ton pasukan bantuan yang dikirim oleh Program Pangan Dunia PBB dan negara-negara Teluk.  Distribusi bantuan ke sejumlah daerah tetap dianggap sebagai suatu tantangan besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement