REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Kontes sapi pejantan di Kejuaraan Royal Queensland Show memanfaatkan teknologi canggih kacamata pintar Google Glass.
Juri utama pada kompetisi ternak sapi pejantan terbaik dalam event Royal Queensland Show atau EKKA tahun ini, Terry Nolan akan menggunakan kacamata pintar Google Glass dalam menilai ternak sapi pejantan peserta kompetisi ini.
Proses penjurian ini kemudian akan dipancarkan ke seluruh dunia melalui streaming internet melalui kamera kecil.
Ketua eksibisi di Kota Brisbane ini, Gary Noller mengatakan tahun ini penggunaan teknologi kacamata pintar Google Glass memang masih dalam tahap uji coba, tapi dirinya berharap teknologi ini dapat terus digunakan dalam kejuaraan kompetisi ternak ini tahun-tahun mendatang.
"Kita akan menggunakan Google Glass untuk menggabungkan penilaian verbal dari masing-masing anggota juri agar bisa memberikan gambar nyata dan disiarkan langsung ke banyak peternak dan produser bibit sapi pejantan yang tertarik dengan kejuaraan ini,” kata Noller.
"Kita bisa menggunakan teknologi ini pada anjing dan juga kompetisi ternak dan binatang lainnya; ada wilayah lain yang kita nilai dapat menggunakan teknologi ini, tapi terutama banyak muncul ketertarikan penggunaan teknologi Google Glass ini dari komunitas industri sapi,’
Noller mengatakan kemampuan dari kacamata pintar buatan Google ini untuk menghadirkan kejuaraan ini dari lapangan pertunjukan ke peternak di seluruh
Australia dan juga dunia dapat memperluas ketertarikan atau minat dunia Internasional pada pasar ternak domestik di Australia.
"Kita sedang menyongsong wilayah baru dalam hal dimana harga ternak sapi sudah sangat ditentukan berdasarkan genetika asal bibit sapinya,” tambahnya.
"Penjualan sapi pejantan perlu diantisipasi lebih tinggi dari jumlah penjualan tahun kemarin, sehingga orang di seluruh dunia tertarik mengetahui genetika sapi yang tersedia pada industri sapi di Australia."
Alasan lain di balik pengenalan teknologi dalam acara kejuaraan sapi pejantan di Queensland ini adalah untuk mendorong pelatihan pada generasi baru juri ternak dalam kejuaraan semacam ini.
"Ada sejumlah sekolah di beberapa negara lain dan juga Australia yang akan mendapatkan manfaat dari teknologi ini dengan melihat langsung apa yang sebenarnya dinilai dan diperhatikan oleh hakim untuk mendapatkan ternak sapi pemenang dalam kejuaraan ini,” kata Noller.
Pakar strategi inovasi, Jordan Duffy merupakan salah satu orang yang mendorong digunakannya teknologi kacamata pintar Google Glass dalam penjurian ini.
Dia mengaku sangat terinspirasi oleh peserta pameran ternak di Ekka. Menurutnya dirinya berharap industri lain juga akan menggunakan teknologi kacamata pintar Google Glass.
"Kami melihat teknologi kacamata pintar ini juga dapat diaplikasi pada hal-hal seperti menampilkan metrik dari ladang gandum, menampilkan data udara untuk para pemetik atau bagi petani dan memungkinkan petani meningkatkan efisiensi dalam produsi pertaniannya,” kata Duffy.
"Saya pikir sudah waktunya industri kita melakukan perubahan dan tentu saja kini sudah tersedia teknologi yang mudah sekali untuk diaplikasikan,” katanya.