REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon mengaku tidak tahu lokasi keberadaan milisi Pasukan Baru Suriah (NSF) yang belum lama ini ikut dalam pelatihan AS. Keberadaan milisi itu dilaporkan sedang terdesak.

Juru bicara Pentagon Kapten Mark Davis mengatakan, Kamis (6/8), para milisi Suriah itu tidak berada di bawah rantai komando AS.

Sebelumnya 54 milisi oposisi kembali ke Suriah setelah mengikuti pelatihan AS pada Juli. Namun setibanya di Suriah, kelompok ini diserang milisi Fron Nusra yang memiliki hubungan dengan Alqaidah.

Nusra kemudian menculik sejumlah anggota oposisi jebolan pelatihan AS itu. Tak berhenti di sana, para milisi ini juga melancarkan serangan ke markas NSF yang menewaskan lima orang.  

Media Barat seperti the Guardian menyebut alumni pelatihan AS, Divisi 30.

Nusra meminta kelompok itu untuk kembali ke jalan yang benar dengan fokus menyerang Presiden Bashar al-Assad daripada ISIS.

"Kami menyadari ada tantangan. Sejumlah tantangan itu sebagaimana kalian ketahui adalah dari kelompok Nusra," ujarnya.

The Guardian melaporkan, alumnis pelatihan AS telah mengeluarkan pernyataanya. Salah satu butir pernyataan itu yakni meminta agar AS tidak menyerang kelompok Fron Nusra.

Ikuti Whatsapp Channel Republika