REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Seorang wanita asal Swedia berusia 15 tahun ditahan oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Media Swedia melaporkan, Senin (11/8), perempuan itu lari dari rumah orang tua angkatnya bersama sang kekasih yang baru berusia 19 tahun.
"Kami telah diinformasikan bahwa mereka di Suriah. Kami sedang berkomunikasi dengan orang tua," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Gabriel Wernsted seperti dikutip the Guardian, Selasa (11/8).
Keduanya dilaporkan telah menikah di Stockholm awal tahun ini, meski diyakini tanpa dihadiri orang tua. Mereka lantas berangkat ke Suriah lewat Turki sebelum bergabung dengan Alqaidah.
Pasangan itu ditangkap oleh milisi ISIS di kota sebelah utara Suriah, Aleppo, awal tahun ini. Keduanya pun telah dipindahkan ke wilayah yang dikuasai ISIS.
Media melaporkan, kekasih wanita itu dipaksa untuk bertempur membela ISIS. Sementara sang wanita yang kini hamil enam bulan ditahan bersama kelompok perempuan. Ia diketahui sempat melakukan kontak dengan orang tuanya selama tiga kali melalui telepon seluler.
"Saya berbicara kepadanya kemarin, dan ia sudah dipindahkan ke kelompok wanita," ujar ibu korban kepada Expressen. "Ia tidak diizinkan bersama sang kekasih karena ISIS menganggap mereka belum menikah. Ia sangat sedih dan takut."