REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Bolivia mencoba membangun kembali hubungan dengan Amerika Serikat (AS) dan saling menukarkan kembali duta besar kedua negara.
Presiden Evo Morales, Selasa (11/8), merujuk pada hubungan AS dengan Iran dan Kuba yang telah membaik.
"Kami ada di sini sekarang untuk mendapatkan kembali jalur hubungan yang baik dengan AS," kata Morales saat melakukan rapat di istana presiden menjelang kunjungan bersejarah Menteri Luar Negeri AS John Kerry ke Havana pada Jumat.
Diplomat tertinggi AS di Bolivia, atase bisnis Peter Brennan mengatakan ia telah diberitahu tentang keinginan Bolivia bekerja dengannya untuk mengembalikan hubungan dengan penempatan kembali duta besar secara normal.
"Saya tidak bisa mengatakan kapan ini mungkin terjadi tetapi mudah-mudahan kami akan mampu mencapainya," tambah Brennan.
AS dan Bolivia tidak memiliki duta besar di ibu kota masing-masing sejak 2008. Morales memulangkan kembali duta besar AS pada 2008 karena menuduh dia bersekongkol dengan oposisi konservatif lokal yang berusaha menggulingkannya dan AS pun membalasnya.
Sejak saat itu, harapan terkait hubungan diplomatik telah meningkat. Pada Desember tahun lalu, Presiden AS Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro membuat pengumuman mengejutkan untuk menormalkan kembali hubungan diplomatik antara kedua negara setelah lebih dari 50 tahun terlibat dalam Perang Dingin.