REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry menyerukan pentingnya demokrasi di Kuba. Menurutnya, demokrasi menjadikan pemerintah menghargai Hak Asasi Manusia.
"Rakyat Kuba harus bebas memilih pemimpin mereka. Pemerintah harus menghargai aturan internasional mengenai Hak Asasi Manusia (HAM)," kata Kerry seperti dilansir Reuters, Sabtu, (15/8).
Pemerintah Kuba menanggapi hal itu dengan mengkritik berbagai pelanggaran HAM yang dilakukan AS. Namun mereka membiarkan rakyat Kuba mendengar ceramah Kerry di Kedutaan Besar Kuba di AS yang disiarkan di berbagai televisi.
Di tempat terpisah, Ketua Patriotic Union of Cuba Jose Daniel Ferrer mengatakan, Presiden Obama dari AS memang berupaya membuat perubahan di Kuba. Namun Castro akan tetap berkuasa menolak Partai Komunis kehilangan kekuasaannya.
"Tak akan ada yang berubah meski pemerintah AS menunjukkan niat baik. Pemerintah Kuba tak menginginkan itu, faktanya jauh berbeda dari harapan AS," ujar Ferrer.