Kamis 20 Aug 2015 02:57 WIB

Pelaku Bom Bangkok Memiliki Jenggot Tipis

Rep: C36/ Red: Ilham
Gambar ini dirilis oleh Kepolisian Kerajaan Thailand pada Rabu 19 Agustus, 2015, menunjukkan sketsa rinci tersangka utama dalam pemboman yang menewaskan sejumlah orang di kuil Erawan di pusat kota Bangkok, Senin.
Foto: Royal Thai Police via AP
Gambar ini dirilis oleh Kepolisian Kerajaan Thailand pada Rabu 19 Agustus, 2015, menunjukkan sketsa rinci tersangka utama dalam pemboman yang menewaskan sejumlah orang di kuil Erawan di pusat kota Bangkok, Senin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kepolisian Thailand merilis sketsa wajah pelaku bom kuil Bangkok Rabu (19/8) sore waktu setempat.  Sketsa diambil berdasarkan rekaman video dari kamera keamanan yang diambil dari sekitar lokasi kejadian.

Dilansir dari 3news, Kamis (20/8), sketsa menggambarkan si pria mengenakan kacamata, berambut ikal, dan memiliki jenggot tipis. Dari sketsa belum dipastikan apakah pria tersebut merupakan warga asing atau penduduk lokal Thailand. Kepolisian Thailand juga tidak memaparkan dasar pembuatan sketsa itu.

Dalam rekaman kamera keamanan, si laki-laki dalam sketsa terlihat tenang meninggalkan tas ransel di salah satu sudut Kuil Erawan sebelum ledakan bom terjadi. Tas ransel diletakkan di bawah bangku dan si pria meninggalkannya sambil menggenggam kantong plastik berwarna biru. Diduga, dirinya sempat melihat smartphone setelah meninggalkan lokasi.

Juru Bicara Kepolisian Nasional Thailand, Prawut, mengatakan rekaman kamera keamanan lainnya juga menjadi bahan rujukan dalam pembuatan sketsa tersangka.  Namun, penelusuran itu disebut belum cukup untuk menentukan kewarganegaraan tersangka. "Dia bisa saja berasal dari Thailand atau warga asing," kata Prawut.

Pihak Kepolisian saat ini menawarkan hadiah sebesar satu juta Baht untuk pemberi informasi yang mengarah kepada tersangka utama pelaku pemboman. Sebanyak 11 warga asing tewas dalam serangan bom pada Senin (17/8), malam lalu. Warga asing berasal dari Inggris, China, Hoing Kong, Indonesia, Malaysia dan Singapura.  

Sebanyak 68 orang lain kini dirawat di rumah sakit. Sebanyak 12 orang dari jumlah itu dinyatakan berada dalkam kondisi kritis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement