Kamis 20 Aug 2015 16:38 WIB

Setelah Hampir Bangkrut Qantas Kembali Raup Keuntungan

Direktur eksekutif Qantas Alan Joyce ketika mengumumkan keuntungan di tahun keuangan 2015.
Foto: abc
Direktur eksekutif Qantas Alan Joyce ketika mengumumkan keuntungan di tahun keuangan 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Setelah hampir mengalami kebangkrutan beberapa tahun lalu, perusahaan penerbangan terbesar Australia Qantas mencatat keuntungan 557 juta dolar AS selama setahun terakhir.

Keuntungan ini sangat berbeda dibandingkan tahun sebelumnya dimana perusahaan itu mengalami kerugian 2,84 miliar dolar AS dan sekaligus membuktikan program tranformasi yang dilakukan perusahaan tersebut berhasil.

Qantas mengatakan keuntungan sebelum pajak di tahun keuangan 2015 adalah 975 juta dolar AS, kenaikan 1,6 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya, dicapai karena performa yang paling bagus selama enam bulan kedua.

Direktur eksekutif Qantas Alan Joyce mengatakan ini merupakan keuntungan terbesar sejak adanya krisis keuangan global di 2008 yang mempengaruhi berbagai perusahaan penerbangan di seluruh dunia.

"Kami sedang melewati tranformasi terbesar dan tercepat dalam sejarah perusahaan ini. Tanpa adanya tranformasi ini, kami tidak akan bisa melaporkan adanya keuntungan besar," kata Joyce.

Program tranformasi yang sedang dijalankan oleh Qantas adalah mengurangi lima ribu karyawan, dan menghemat angggaran sebanyak dua miliar dolar AS. Qantas mengatakan program pengurangan anggaran ini telah menghemat 894 juta dolar AS sepanjang tahun lalu, dan membuat perusahaan itu bisa membayar utang sebanyak satu miliar dolar.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-08-20/qantas-kembali-raup-keuntungan-setelah-hampir-bangkrut/1483696
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement