Rabu 26 Aug 2015 12:49 WIB

Ya Ampun...Peneliti Australia Ini Sengaja Digigit Ular 26 Kali

Red:
Dr Bryan Grieg Fry menunjukkan kepada Menlu Australia Julie Bishop bagaimana memegang seekor ular.
Foto: abc news
Dr Bryan Grieg Fry menunjukkan kepada Menlu Australia Julie Bishop bagaimana memegang seekor ular.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND --Demi penelitian yang dilakukannya, Bryan Grieg Fry dengan sengaja digigit ular berbisa hingga 26 kali. Fry yang dikenal dengan sebutan Doktor Racun Ular (Venom Doc) juga sudah 23 kali mengalami patah tulang. Hal ini karena keahlian dan hobinya mengetahui binatang berbisa tersebut.

Dr Fry adalah Associate Professor di Jurusan Biologi di University of Queensland dimana dia belajar mengenai berbagai jenis bisa ular dan kemungkinan penggunaannya bagi obat. Semua itu berawal dari ketika masih bayi dia pernah menderita radang tulang.

Dia sudah pernah muncul dalam lebih dari 70 film dokumenter untuk Animal Planet, BBC dan Discovery Channel, dan itu semua karena penyakit yang dideritanya ketika bayi.

Di usia 18 bulan, dia harus masuk rumah sakit karena radang tulang belakang tersebut.

"Sakitnya luar biasa ketika itu, dan akibatnya kuping sebelah kanan saya tidak bisa mendengar lagi, dan juga memberikan ide mengenai racun, bagaimana sesuatu bisa mengubah hidup kita selamanya," katanya kepada ABC baru-baru ini.

Kecintaannya akan binatang dan minatnya akan racun sudah membuat Dr Fry berulang kali menghadapi bahaya.

"Gigitan ular yang paling mengerikan adalah ketika saya digigit ular yang dikenal dengan nama Stephen's banded snake. Anus saya berdarah, juga mulut."

"Saya khawatir sekali bahwa pendarahan itu akan ke otak, dan bila itu terjadi, walau hidup, saya pasti mengalami cacat permanen."

Dia membandingkan gigitan ular seperti ketika seseorang mengkonsumsi narkoba.

"Gigitan ular pertama rasanya seperti mengalami halusinasi, seperti melayang, dan juga seperti terkena serangan jantung.

"Pernah juga di Australia,  setelah digigit ular, selama delapan jam, saya mengalami kelumpuhan, seperti melayang melewati waktu ratusan tahunan."

Dengan mengalami berbagai gigitan ular ini, Dr Fry sudah menghasilkan berbagai terobosan dalam penelitian racun ular yang bisa membuka jalan bagi pengembangkan obat yang bisa menangani penyakit yang mematikan.

Kemungkinan penggunaan racun ular ini antara lain untuk menghilangkan rasa sakit. Sebelumnya, Dr Fry sudah mempelajari bahan beracun ini yang bisa digunakan untuk menangani diabetes dan tekanan darah tinggi.

Dr Fry baru saja menerbitkan buku menceritakan riwayat hidupnya berjudul Venom Doc.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement