Rabu 09 Sep 2015 14:05 WIB

Badai Pasir di Timteng Fenomena Langka

Pengunjung di Pantai Ramlet al-Bayda, Beirut, Lebanon.
Foto: Hassan Ammar/AP
Pengunjung di Pantai Ramlet al-Bayda, Beirut, Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sejak pekan lalu Timur Tengah dilanda badai pasir. Direktorat Meteorologi Suriah menyatakan badai pasir saat ini merupakan fenomena langka saat ini dalam satu tahun, Selasa (8/9).

Badai pasir tersebut diperkirakan secara bertahap mulai berkurang mulai Selasa malam waktu setempat, tapi akan berlangsung terus sampai akhir pekan akibat tak adanya hujan.

Badai pasir telah memaksa militer Suriah membekukan operasinya di wilayah Dataran Rendah Al-Ghab di Hama. Badai pasir juga menghalangi pesawat dan helikopter melancarkan serangan udara terhadap posisi gerilyawan di pinggiran Hama dan Provinsi Idlib di bagian barat laut negeri tersebut.

Di Lebanon, tiga orang meninggal dan lebih dari 750 orang lagi dirawat di rumah sakit karena mengalami gangguan pernafasan akibat badai pasir yang tak pernah terjadi sebelumnya.

"Tiga orang meninggal dan hampir 750 orang dibawa ke rumah sakit saat badai pasir musiman melanda Lebanon dan menutupi negeri ini, termasuk Beirut dengan selimut debu berwarna kuning. Jumlah kasus orang tersedak dan sesak nafas akibat badai pasir telah naik jadi 750," kata Kementerian Kesehatan Lebanon itu di dalam satu pernyataan.

Kementerian tersebut juga mengatakan Lebanon telah siaga dan mendesak orang yang menderita gangguan pernafasan dan gangguan jantung agar tetap berada di dalam rumah.

Di Israel, pemerintah mengeluarkan peringatan kesehatan masyarakat pada Selasa untuk menyeru warga agar sedapat mungkin tetap berada di dalam rumah karena badai pasir parah meningkatkan polusi.

Kementerian Perlindungan Lingkungan Hidup mengeluarkan peringatan dan menyeru orang tua, pemuda, perempuan hamil dan orang dari segala usia yang menderita gangguan pernafasan agar tetap berada di dalam rumah, terutama karena tingginya polusi.

Badai pasir itu tidak biasa dan membuat petugas ramalan cuaca di Israel tidak siap sebab badai biasanya terjadi pada musim dingin dan berasal dari Afrika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement