Senin 14 Sep 2015 14:36 WIB

Kedudukan PM Australia Kembali Terancam

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
PM Tony Abbott.
Foto: AAP
PM Tony Abbott.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott menghadapi tantangan dari internal partai untuk kedua kalinya pada tahun ini. Adalah menteri senior Malcolm Turnbull dan Julie Bishop yang menyerukan Abbott untuk menggelar pemungutan suara pemilihan pemimpin Partai Liberal.

Tidak jelas apakah Abbottt akan setuju. Namun Abbott kini berada di bawah tekanan kuat untuk membuktikan ia masih memiliki dukungan dari rekan-rekannya.

Menurut Turnbull, Abbott belum mampu bertindak banyak dalam membangun ekonomi Australia. "Dia belum mampu memberikan kepercayaan ekonomi yang diperlukan bisnis," katanya seperti dilansir ABC News, Senin (14/9).

Pada Februari lalu, Abbott selamat dari pemungutan suara internal partai. Saat itu ia meminta rekan-rekannya memberi waktu enam bulan untuk meningkatkan popularitas pemerintahan.

Batas waktu telah berlalu dan tampaknya pemerintah belum bisa memimpin dalam berbagai jajak pendapat melawan oposisi. Padahal pemilihan umum akan diadakan pada September tahun depan.

Turnbull merupakan mantan pengacara dan bankir berusia 60 tahun yang dikenal karena pandangan moderatnya. Ia telah lama dianggap sebagai pesaing Abbott. Turnbull menjadi pemimpin Partai Liberal selama dua tahun sebelum ia kalah oleh Abbott pada 2009.

sumber : Al Arabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement