REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemimpin terakhir Uni Soviet Mikhael Gorbachev yang berjuang melawan diabetes mengatakan kesehatannya membaik serta bisa berjalan kembali dengan bantuan tongkat.
"Saya merasa lebih baik, bisa jalan lagi dengan tongkat, yang harus saya pakai sejak awal. Ini langkah besar sebab beberapa bulan sebelumnya, saya tidak bisa jalan," kata Gorbachev kepada harian Bild, Jumat (2/10).
Kadar gula darahnya sudah stabil.
"Tapi, saya harus terus melakukan pengobatan," katanya.
Dia menambahkan ketika pulih, ia banyak membaca, termasuk 12 surat kabar setiap pagi.
"Saya juga menulis buku dan sedang berjuang," kata pria berumur 84 tahun itu.
Gorbachev menjadi pemimpin hingga 1991, sampai Rusia yang mengendalikan sejumlah pemerintahan republik menetapkan negara-negara itu cukup kuat untuk dinyatakan merdeka. Rusia, Belarusia dan Ukraina menandatangani bersama kesepakatan pembubaran Uni Soviet.
Peraih Nobel Perdamaian yang menjadi pemimpin Soviet pada 1985, melakukan reformasi politik dan ekonomi yang disebut Glasnost (keterbukaan) serta Perestroika (pembangunan kembali).
Reformasi itu telah mengubah masyarakat di seluruh blok negara-negara Soviet, membuat masyarakat mendapat sentuhan budaya Barat dan kebebasan pers yang berkembang di 15 negara bekas Uni Soviet.