REPUBLIKA.CO.ID, ROSEBURG --Chris Harper Mercer (26 tahun) yang menembak mati sembilan orang di perguruan tinggi Umpqua Community College, negara bagian Oregon, Amerika Serikat (AS), melakukan bunuh diri ketika polisi tiba.
Pada konferensi pers di Roseburg, polisi mengungkapkan bahwa Chris Harper Mercer telah terdaftar di kelas dimana penembakan itu terjadi. Mereka mengatakan bahwa 14 senjata kemudian ditemukan di rumahnya dan kampus.
"Pemeriksa medis telah menetapkan penyebab kematian penembak akibat bunuh diri," kata Sherif Douglas County, John Hanlin seperti dikutip dari laman BBC, Ahad (4/10).
Dia mengatakan bahwa penyidik telah mewawancarai ratusan orang di daerah. Mercer pada Kamis (1/10) mengenakan jaket anti peluru membawa enam senjata ke Umpqua Community College di Roseburg dan melepaskan tembakan.
Serangan itu kemudian menewaskan delapan siswa dan guru. Dia kemudian bunuh diri setelah baku tembak dengan polisi yang tiba di kampus. Penembak juga dilaporkan meninggalkan pernyataan dalam catatan. Namun, para pejabat tidak mengungkapkan isi catatan itu.
Kerabat Mercer pada Sabtu (3/10) mengaku terkejut dan sangat sedih dengan peristiwa mengerikan tersebut. "Pikiran kita, hati kita, dan doa-doa kita untuk semua keluarga mereka yang meninggal dan terluka," kata pernyataan itu.
Ketika ditanya tentang kesehatan mental anaknya, ayahnya, Ian Mercer mengatakan kepada CNN Sabtu bahwa Chris memiliki beberapa jenis masalah. Namun, tidak jelas mengapa Chris Harper Mercer melakukan pembunuhan. Dua korban mengatakan agama adalah masalah.
Pria bersenjata itu meminta korbannya untuk menyatakan agama mereka dan menembak mati orang-orang Kristen. Korban selamat tragedi itu yaitu Mahasiswa kedokteran Sharon Kirkham mengatakan kepada BBC bahwa temannya Kim meninggal dalam pelukannya setelah ditembak tiga kali.
"Saya mendengarnya terengah-engah, tapi aku tidak bisa menyelamatkannya," katanya.