REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan mengunjungi Timur Tengah untuk mencoba meredakan ketegangan antara Palestina dan Israel. Pada Selasa (13/10). Kerry mengatakan akan berusaha memindahkan situasi genting.
Kunjungan ini akan menjadi upaya paling langsung Kerry untuk menengahi konflik kedua belah pihak sejak upaya pembicaraan damai yang dipimpin Amerika gagal tahun lalu.
"Saya akan segera pergi ke sana, mencoba untuk kembali terikat dan melihat apakah kita bisa bergerak jauh dari situasi genting ini," kata Kerry pada penonton sebuah acara yang disponsori oleh Belfer Kennedy Center School Harvard Sains dan departemen luar negeri.
Sejauh ini, konflik telah menewaskan sedikitnya tujuh warga Israel dan 29 warga Palestina, termasuk 10 yang diduga penyerang. Menurut Kerry, tujuan AS di wilayah akan gagal jika kekerasan terus menyebar tanpa bisa dikendalikan.
"Kekerasan ini muncul karena ada keputusasaan yang terus berkembang dan Israel melihat tidak ada pergerakan apa-apa," kata Kerry.
Konflik baru-baru ini dipicu oleh insiden di masjid Al Aqsa ketika pasukan Israel menyerang warga Palestina di dalam masjid karena dituduh akan menyerang pasukan. Kunjungan Yahudi juga terus meningkat ke kompleks masjid tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika