REPUBLIKA.CO.ID, INDIANA -- Triceten Bickford (19 tahun), mahasiswa Universitas Indiana, AS, menyerang wanita Muslim di Blomington, pada Sabtu malam lalu. Korban adalah seorang imigran Turki (47 tahun) yang sedang duduk di luar meja cafe bersama putrinya yang berusia sembilan tahun.

Wanita tersebut hingga kini masih mengingat bagaimana pelecehan itu dilakukan. "Ia mulai berteriak dengan seruan mengagungkan 'kulit putih' beberapa kali," ujar korban kepada WTHR-TV News. "Saya mendapati pelaku sudah memegang leher saya, seperti mendorong, meremas leher saya dan menaruh kepala saya di meja."

Setelah hidup di Amerika Serikat selama 18 tahun, wanita itu merasa ini kali pertama ia merasakan penghinaan rasis seperti itu. Insiden tersebut terjadi di tengah ketegangan rasisme menentang Muslim di AS.

"Kejadian itu tidak pernah terjadi dalam hidup saya," ujar wanita yang tak ingin disebutkan namanya itu. "Ia menarik jilbab saya, dan jika saya tidak menahan tangannya, mungkin ia sudah membunuh saya."

Bicford mengaku ia di bawah pengaruh minum keras. Ia bahkan tidak mengingat kembali insiden tersebut. Mahasiswa itu telah menyampaikan permohonan maafnya dan mengatakan, ia bukanlah monster.

"Saya meminta maaf kepada wanita itu," ujarnya kepada WTHR News."Saya tidak tahu siapa wanita itu. Saya tidak pernah melukai seseorang seperti itu," ujarnya.   

Direktur Komunikasi Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) Ibrahim Cooper kepada Christian Science Monitor, Selasa (21/10), menyayangkan bertumbuhan sentimen anti-Muslim di lingkungan Paman Sam.

Ikuti Whatsapp Channel Republika