Rabu 28 Oct 2015 02:15 WIB

Ratusan Akademisi Inggris Boikot Israel

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Boikot Israel
Boikot Israel

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lebih dari 300 akademisi di universitas-universitas Inggris telah mengumumkan boikot Israel dan lembaga pendidikannya. Boikot dilakukan sampai Israel ditindak sesuai dengan hukum internasional.

Profesor dari 72 universitas Inggris berjanji untuk tidak menerima undangan lembaga Israel, bertindak sebagai penilai, berpartisipasi dalam konferensi yang didanai atau diselenggarakan oleh mereka atau bekerja sama dengan cara apapun.

Namun, para akademisi yang diantaranya dari Universitas Cambridge, Universitas Queen di Belfast dan London School of Economic mengatakan mereka akan tetap bekerja dengan rekan-rekan Israel secara individual.

Stephen Hawking menarik diri dari konferensi besar di Israel bulan lalu setelah empat pekan dihujani permintaan untuk tidak pergi. Dalam sebuah pernyataan yang berjudul 'Komitmen akademisi Inggris untuk hak-hak Palestina', mereka menuntut perbuatan Israel terhadap Palestina.

"Kamis sangat terganggu oleh pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina, pelanggaran hak asasi manusia dan emauan yang tampak jelas menolak setiap penyelesaian secara layak," tulis pernyataan tersebut dikutip dari the Independent, Selasa (27/10).

Mereka bersumpah untuk mempertahankan boikot sampai Israel sesuai dengan hukum internasional dan menghormati prinsip-prinsip universal hak asasi manusia. Inisiatif ini diluncurkan hari ini dengan iklan satu halaman penuh di media Guardian.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar Israel di London mengatakan, gerakan boikot hanya menabur perselisihan lebih lanjut. "Inisiatif boikot memecah belah seperti ini hanya untuk menabur kebencian," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement