Jumat 30 Oct 2015 19:40 WIB

Sayap Kanan Israel Ingin Al-Aqsa Dihancurkan Diganti Kuil Yahudi

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Joko Sadewo
Polisi Israel menerobos kompleks Masjidil Al Aqsa saat terjadi bentrokan dengan pendudukan Palestina.
Foto:
Perlawanan intifadah

Hal ini muncul pada saat protes warga Palestina yang melawan pendudukan Israel sedang berlangsung dan meningkatnya frekuensi kekerasan masyarakat Palestina di Israel, Tepi Barat dan Gaza.

Bulan lalu, Temple Mount and Eretz Yisrael Faithful Movement, sebuah organisasi Israel garis keras yang menganjurkan penghancuran Masjid Al-Aqsa menyelenggarakan demo dan membuat ketegangan melonjak. Bahkan, organisasi itu menjamin polisi Israel akan memberikan perlindungan pada demonstran.

Kelompak ini menerbitkan sebuah pernyataan yang menyerukan orang-orang Yahudi untuk melindungi Temple Mount. "Kami akan menghentikan Islamisasi Temple Mount dan pembangunan masjid," tulis pernyataan tersebut.

Menurut Al-Shabaka, sebuah kelompok riset Kebijakan Palestina mengatakan, para pemimpin Israel sengaja untuk menggambarkan kerusuhan sebagai konflik agama. Hal itu dilakukan untuk membenarkan kekerasan terhadap protes anti-pendudukan dan untuk menangkis kritik terhadap kebijakan yang keras.

"Framing Israel ke konflik garis agama merupakan upaya untuk dekonteksulise bentrokan yang telah terjadi antara Palestina dan penduduk Israel," kata anggota Al-Shababka, Nur Arafeh.

Ia mengatakan, perlawanan masyarakat Palestina terhadap kolonial yang berulang lagi dan lagi menyimpang dengan semangat keagamaan. Sementara,ia melanjutkan Benyamin Netanyahu tidak berniat mengubah status quo.

"Pemukim Israel memiliki ikatan yang kuat untuk semakin dalam (ke Palestina) dengan pemerintah Israel yang telah mebantu mereka dengan keuangan, politik, hukum dan asuransi," lanjut Arafeh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement