Senin 02 Nov 2015 15:48 WIB

Partisipasi Pemilih Turki Tinggi, Mesir Justru Sepi Peminat

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Pendukung AKP merayakan kemenangan, Ahad (1/11)
Foto: Reuters
Pendukung AKP merayakan kemenangan, Ahad (1/11)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemilihan umum Turki dan Mesir digelar hampir bersamaan.Jumlah pemilih Turki dalam pemilu mencapai 87 persen dari 54 juta pemilih terdaftar. Jumlah tersebut berbanding terbalik dengan partisipasi pemilu di Mesir yang hanya 26,6 persen.

Turki menggelar pemilu sela di lebih dari 175 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Ahad. Hasil sementara menunjukkan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), meraih 49 persen suara.

AKP diprediksi mengamankan 316 kursi di parlemen dari 550 yang disediakan. Jumlah itu cukup untuk menguasai   mayoritas.

Presiden Recep Tayyip Erdogan menyambut baik pemilu, dan menyatakan kebanggaannya pada warga Turki. "Hasil pemilu menunjukkan orang-orang telah memilih untuk stabilitas," kata Erdogan.

Antusiasme berbeda justru di Mesir. Tahap pertama pemilihan parlemen Mesir pada 18-19 Oktober lalu sepi peminat. Komisi pemilihan Mesir mengatakan, jumlah pemilih hanya 26,6 persen dan tak ada tanda-tanda signifikan dari antusiasme.

Salah seorang analis politik Mesir Yehia El Gammal mengatakan, kekecewaan terhadap sistem di Mesir membuat pemilu sepi peminat. "Rasa kekecewaan publik dengan sistem saat ini mendorong pemilih Mesir enggan mengikuti pemilu," kata Gammal seperti dilansir International Business Times.

Pemilu tahap pertama Mesir di gelar di 14 dari 27 distrik. Ada total 596 kursi yang tersedia di parlemen Mesir. Sebanyak 448 di antaranya dipilih secara individu, 120 dari partai politik dan 28 ditunjuk presiden. Pemilu tahap kedua diperkirakan akan berlangsung pada akhir November.

Perbedaan di antara faksi di Mesir terbilang tinggi. Setelah presiden Muhammad Mursi digulingkan pada Juli 2013 lalu, tak sedikit warga yang kecewa dengan pemerintahan saat ini, terutama pendukung Ikhwanul Muslimin. 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement