Senin 16 Nov 2015 13:36 WIB

Serangan di Paris Diduga Dirancang di Suriah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
Tokoh Islam Prancis, Imam Hassen Chalghoumi (kedua dari kiri) bersama tokoh agama lainnya meletakkan bunga di dekat Bataclan Theatre. Paris, Ahad (15/11).
Foto: EPA/LAURENT DUBRULE
Tokoh Islam Prancis, Imam Hassen Chalghoumi (kedua dari kiri) bersama tokoh agama lainnya meletakkan bunga di dekat Bataclan Theatre. Paris, Ahad (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL  -- Serangan berdarah yang terjadi di Paris, Prancis diduga kuat mendapat bantuan dari tiga bersaudara yang tinggal di Belgia. Kepolisian Prancis hingga kini masih melacak keberadaan salah satu tiga bersaudara tersebut, yakni Salah Abdeslam (26 tahun).

Meski begitu kepolisian setempat mengingatkan masyarakat agar jangan mengambil langkah sendiri seandainya melihat Abdeslam karena orang tersebut dinilai sangat berbahaya. Pemerintah Prancis dan Belgia bekerjasama untuk menemukan Abdeslam.

Pejabat Belgia menyebut saudara Abdeslam, Ibrahim, meninggal dalam serangan yang berlangsung kurang lebih tiga jam tersebut. Sedangkan satu saudara lainnya, Mohamed, telah ditahan Sabtu waktu setempat di daerah Molenbeek, Brussel, Belgia.

Ahad malam waktu Prancis, pemerintah setempat meluncurkan serangan besar-besaran ke Suriah yang menghancurkan sebuah kamp pelatihan ISIS. Prancis juga melancarkan amunisinya ke Raqqa, kota di Suriah yang disebut-sebut digunakan pejabat intelijen ISIS saat merencanakan serangan di Paris. Sebanyak 12 pesawat termasuk 10 jet tempur Prancis menjatuhkan total 20 bom.

 

Serangan di Paris tampaknya telah direncanakan di Raqqa, Suriah. Di sana, para penyerang dilatih khusus untuk operasi ini. Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, mengatakan para tersangka menyiapkan serangannya di luar Prancis. Mereka telah memobilisasi para penyerang di Belgia.

“Ini mungkin bermanfaat untuk investigasi dan akan memberitahu kita lebih dalam mengenai keterlibatan mereka di serangan Prancis,” ujarnya seperti dikutip dari Toronto Star, Senin (16/11).

Pejabat Prancis mengatakan sebanyak tujuh penyerang telah tewas dalam serangan Jumat (13/11) malam waktu setempat. Enam diantaranya tewas dengan meledakkan bom bunuh diri dan satu orang tewas dalam baku tembak dengan polisi.

Pada Ahad (15/11) waktu setempat, kepolisian mengumumkan pencarian pria ke delapan yakni Salah Abdeslam yang diyakini juga terlibat dalam serangan tersebut.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement