Sabtu 02 Apr 2016 08:30 WIB

Ini Pengakuan Pelaku Bom Paris

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Abdeslam Salah yang lahir di Belgia menjadi buronan polisi terkait serangan Paris.
Foto: Reuters
Abdeslam Salah yang lahir di Belgia menjadi buronan polisi terkait serangan Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pelaku serangan Paris yang tertangkap di Brussels, Salah Abdeslam memilih untuk tidak meledakan diri karena tidak ingin membunuh banyak orang.

Kakak Salah, Mohamed Abdeslam berbicara pada kantor berita Prancis, BFMTV setelah bertemu Salah di penjara Belgia. Menurutnya, Salah berkata ingin menyelamatkan nyawa orang-orang.

"Akan ada lebih banyak korban jika saya melakukan itu, saya tidak bisa melakukannya," kata Salah pada kakaknya itu.

Abdeslam ditangkap bulan lalu di Brussels, empat hari sebelum serangan bom lainnya di Brussels. Salah yang berkewarganegaraan Prancis dan lahir di Belgia itu bersembunyi di ibukota Belgia selama empat bulan dibantu sejumlah rekannya.

Setelah bertemu dengan Salah di penjara Bruges, Mohamed mengatakan saudaranya itu ingin bekerjasama dengan otoritas Prancis. "Sebab ia bertanggung jawab pada Prancis, bukan Belgia," katanya merujuk pada insiden bom Belgia.

Meski demikian, otoritas Belgia mengatakan Abdeslam terkait dengan serangan di Brussels. Sidik jari Salah ditemukan di flat yang sama dengan yang disewa Khalid el-Bakraoui yang meledakan diri di stasiun metro Brussels 22 Maret lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement