Senin 16 Nov 2015 16:36 WIB

Polisi Tembak 15 Migran di Perbatasan Mesir-Israel

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Penembakan
Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sedikitnya 15 migran tewas ketika mencoba melintas dari Mesir ke Israel, Ahad (15/11). Menurut pejabat keamanan, mereka diduga tewas ditembak di perbatasan oleh petugas kepolisian Mesir.

Laporan penembakan migran tersebut masih simpang siur. Pemerintah Mesir menolak berkomentar terkait insiden ini. Namun seorang pejabat keamanan Mesir di utara Sinai membenarkan penembakan tersebut. Ia menolak disebutkan identitasnya karena tidak memiliki izin berbicara pada media.

Dilansir NewYorkTime Senin (16/11) menurutnya, para migran tidak menuruti perintah untuk tidak melintas pagar pembatas. Sebanyak 15 orang tewas dan sedikitnya delapan orang lainnya terluka. Kedelapan migran tersebut dilaporkan telah ditangkap.

Keterangan berbeda diutarakan pejabat keamanan Mesir yang lain. Ia mengatakan migran Sudan ditangkap ditengah-tengah baku tembak antara polisi Mesir dan penyelundup Bedouin. Para penyelundup ini dilaporkan tewas tertembak.

Reuters mengutip sumber keamanan yang mengatakan bahwa polisi kemudian menemukan mayat migran di dekat perbatasan. Laporan terkait insiden di Sinai dinilai akan sulit dikonfirmasi. Pemerintah Mesir telah sejak lama melarang media untuk mengakses kota Sinai termasuk zona perbatasan.

Kelompok HAM memperingatkan bahwa migran menghadapi ancaman serius jika melalui Sinai. Dalam laporan Human Right Watch tahun 2008, polisi Mesir dilaporkan telah membunuh sedikitnya 33 migran yang mencoba melintas ke Israel dalam periode 17 bulan.

Jika insiden penembakan Ahad dikonfirmasi menewaskan 15 orang, maka ini akan menjadi salah satu insiden terburuk pada migran. Pejabat Israel juga sering kali mengembalikan migran ke penjara Mesir.

Kelompok HAM mengatakan para migran sering kali mengalami penyiksaan, kekerasan seksual hingga penyiksaan oleh penyelundup yang meminta uang tebusan. Meski demikian, gelombang migran menuju Sinai utara telah menurun dalam tiga tahun terakhir karena wilayah tersebut telah berubah menjadi zona militer.

Namun menurut laporan koran Israel Haaretz, masih ada migran yang mengambil resiko. Bulan ini, petugas keamanan Mesir menembaki sekitar 30 pencari suaka yang sebagian besar berasal dari Sudan. Satu tewas dan lima terluka di perbatasan dengan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement